By - admin

Tim Verifikasi & Bendahara Jemaat se-KKA Dibekali & Dilatih Kelola Keuangan Gereja

AMBON,KKA,- Ketua atau anggota Tim Verifikasi bersama Bendahara dan Wakil Bendahara di 21 Jemaat GPM se-Klasis Kota Ambon (KKA) mendapat pembekalan lewat sosialisasi dan pelatihan pengelolaan administrasi keuangan Gereja.

Sosialisasi dan pelatihan langsung dilakukan Kepala Bagian Keuangan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta George Likumahua, Tim Verifikasi Sinode GPM & Klasis yang terpusat di Gedung Gereja Syaloom, Batu Meja, Kamis (1/6/23).

Saat membuka kegiatan, Ketua Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, Pendeta Nick Rutumalessy katakan, keuangan Gereja adalah bagian dari sebuah sistem dimana kita mengelola kasih karunia Allah yang telah dipercayakan.

“Ini menarik. Sebab kita tidak mengelola kekayaan dalam perspektif manusiawi. Tetapi sesungguhnya kita mengelola sebuah kekayaan yang adalah anugerah dan kasih karunia Allah,” sebut Rutumalessy.

Karena itu kata Ketua Klasis, adalah kewajiban setiap pengelola keuangan untuk secara sungguh-sungguh memastikan bahwa kasih karunia Allah itu dikelola dengan tepat dan benar.

“Harus kita akui sampai hari ini masih terdapat banyak kendala baik kendala teknis, berkaitan dengan kapasitas pengelolanya maupun pemahaman terhadap mekanisme kerja pengelolaannya,” ulasnya.

Akan tetapi menurutnya, harus diingat benar didalam seluruh prosedur ini, selama semua mekanisme itu masih tetap berlangsung dengan pengaruh manusia didalamnya, maka yang sangat menentukan sesungguhnya adalah kualitas manusia (pengelola-red).

“Sistim sebagus apapun itu, di negara ini, tidak pernah mampu menjamin 100 persen dia berlangsung dengan tepat. Apalagi kalau unsur manusia lebih besar pengaruhnya,” tegas mantan Ketua Klasis Seram Barat itu.

Sebabnya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini menurut Pendeta Nick, bertujuan tidak saja untuk meningkatkan kualitas teknis pengelola keuangan, tetapi juga bagaimana membangun spiritualitas pengelola keuangan.

“Ini penting. Selama setiap pengelola keuangan selalu berdiri teguh pada spritualitas Gereja yang diberi kepercayaan oleh Allah anugerah-Nya, maka kita menjamin sistem itu akan bisa berlangsung dengan baik,” tambahnya.

Apalagi lanjut Rutumalessy, dari hasil evaluasi tim Litbang, hanya ada tiga Jemaat di Klasis Kota Ambon yang memenuhi seluruh syarat dan mekanisme pengelolaan keuangan yang baik. Artinya, ada tantangan bagi seluruh pelayan khususnya pengelola kasih karunia Allah itu, dengan harapan semakin lebih baik kedepan.

Sementara itu, Kabag Keuangan Sinode GPM Pendeta George Likumahua tegaskan, prinsip anggaran di Gereja itu sifatnya dinamis. Karena itu, perencanaan keuangan menjadi sangat penting dilakukan secara baik dan akurat, agar realisasi dan pertanggungjawaban keuangan terarah serta benar.

“Dalam pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan, harus tetap berpedoman pada aturan dan etika serta rasa takut akan Tuhan. Artinya harus dilakukan secara jujur dan bertanggung jawab. Kerugian keuangan terjadi jika tidak dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur,” ingatnya. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published.
*
*