Peresmian Gereja Sion, Pertanda Umat Siap Dilayani Maksimal
AMBON,KKA,- Setelah direnovasi kurang lebih tiga tahun karena kondisinya yang rusak dan daya tampung tidak lagi memadai, Gedung Gereja Sion-Batu Gajah Klasis Kota Ambon akhirnya diresmikan Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella, Minggu (5/9).
Peresmian ditandai dengan penandatanganan berita acara dan prasasti Gedung Gereja, pengguntingan pita, yang diikuti iring-iringan alat sakramen oleh Majelis Jemaat Sion dan ibadah perdana yang dipimpin Ketua Sinode.
Pada kesempatan itu, Walikota katakan, peresmian dan Penthabisan Gereja sejatinya adalah persembahan bangunan yang memiliki sifat material untuk menjadi harta kudus Tuhan. Sebab itu penggunaanya haruslah untuk menyenangkan Tuhan.
“Peresmian dan penthabisan Gereja hendaknya menjadi penanda Gereja secara institusi telah siap melayani umat secara maksimal. Sebab di Gereja kita tidak hanya mempelajari ajaran ilahi, namum berkewajiban menerapkannya, tidak pula sekedar belajar tentang kasih tapi harus menghidupinya,” tandasnya.
Gereja sebutnya, bukanlah tempat ibadah belaka tetapi tempat berinteraksi dan bersekutu orang percaya. Jadi Gereja dibangun bukanlah demi keberadaan Gereja sendiri melainkan untuk melanjutkan pelayanan Tuhan di dunia.
“Jika hari ini Gereja Sion bisa diresmikan dan ditahbiskan ditengah Pandemi Covid-19, maka semuanya hanya karena kasih Karunia Tuhan. Jadi jangan ada seorang pun yang berbangga diri dan bilang bahwa ini karena hebat dan kuatnya dia,” pesan orang nomor satu di kota Ambon.
Sementara Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella katakan, diresmikan dan ditahbiskannya Gereja Sion diyakini hanya karena kasih dan kebaikan Allah. Sebab GPM ini ada karena pemberian Jemaat, upah orang miskin dan GPM menjadi milik semua umat-Nya.
“Kita bangga menjadi GPM dan bersyukur karena Tuhan memberi Gereja ini milik semua. Berdirinya Gereja, bukan soal berapa banyak, besar dan kecil, tapi kesungguhan jemaat dalam memberi. Maka harus dibalas dengan pelayanan yang maksimal dan tulus kepada Jemaat,” terang Maspaitella.
Pasca peresmian Gereja Sion ini, kata dia, yang paling penting adalah menjaga keutuhan Jemaat. Sebab itu tingkatkan terus doa dan gumul keluarga setiap hari, agar iman keluarga kokoh dan tiang penopang kota, bangsa dan Gereja semakin kuat.
Ketua panitia renovasi Gereja Sion, Frederik Akollo menambahkan, renovasi Gereja hingga selesai menelan anggaran kurang lebih Rp. 3 Miliar, di-supporting penuh dari pihak terkait yang jelas, dengan daya tampung Gereja pada lantai I dan II sebanyak 300-an Jemaat lebih. (**)