Pelaku Usaha Kecil di 21 Jemaat Klasis Kota Ambon Dibekali
AMBON,KKA,- Klasis Kota Ambon melalui tim inkubator pengembangan ekonomi membekali para pelaku usaha kecil di 21 Jemaat di Klasis selama satu (1) hari, Kamis (30/6/22).
Pembekalan berupa sharing ide demi membentuk jiwa entrepreneur yang berkarakter, kompetitif, inovatif di era milenial dan digitalisasi, dari pengusaha muda yang juga Sekretaris Umum HIPMI Maluku Bodewyn Mailuhu, Kepala PT Pegadaian Ambon Imanuel Manuputty dan Sekretaris Disperindag Ambon Lina Silooy.
Ketua Klasis Kota Ambon Pendeta Nick Rutumalessy menyatakan, pengembangan ekonomi jemaat jadi fokus. Karenanya dibentuk tim yang bertugas berpikir, merancang berbagai aktivitas guna mendorong pertumbuhan sistem pengembangan ekonomi jemaat.
“Dalam rentan 3 tahun kedepan, program pengembangan ekonomi bisa digagas dan dimanfaatkan maksimal oleh Jemaat. Memang kendala kita, dalam usaha itu sulit berkelompok. Hanya mau individu, mindset ini yang harus diubah,” terangnya.
Dalam hal ini, kata Rutumalessy, perhatian pimpinan Jemaat sangat penting. Tak saja dari aspek pembinaan spiritual tapi juga harus ada keberanian untuk memberi ruang, termasuk mengantarkan rutin bantuan yang sifatnya bergilir, menopang. Maka kegiatan ini harus dimanfaatkan guna memotivasi.
“Selama ini kita hanya bergantung pada pendapatan konvensional, kita butuh ruang lain. Sebab prinsipnya kalau Jemaat ekonomi bertumbuh maka Gereja pun ikut tumbuh. Sasaran kita bukan saja bentuk kelompok usaha, tapi mengembangkan potensi usaha Jemaat,” jelas Rutumalessy.
Sementara, ketika membuka kegiatan, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengapresiasi gagasan talkshow entrepreneur ini. Sebab perkembangan zaman, tidak lagi bergantung ke pemerintah yang terbatas menyediakan lapangan kerja, termasuk di pemerintah kota (Pemkot) Ambon.
“Kita sangat tergantung pada investasi yang masuk dan kembangkan usaha, maka tercipta lapangan kerja. Orientasi jadi PNS harus diubah. Saatnya kini jiwa wirausaha ditumbuhkan, dikembangkan, membangun lapangan kerja sendiri. Dimulai dari anak muda. Ini konseren kita juga,” terangnya.
Wattimena juga mengamini, karakter orang Maluku dan Ambon khususnya memang sulit bekerja kelompok tapi individu. Ini hal pertama yang mesti dirubah. Kedua, soal mentalitas umat/masyarakat. Mau cepat untung, tanpa hitung kontinuitas.
“Memiliki jiwa wirausaha saja tidak cukup, karena mempunyai pengetahuan soal cara berusaha yang baik, penting. Membangun mindset soal ini harus terus ditumbuhkan. Sebab akhir kegiatan diharapkan Klasis Kota akan jadi contoh mengembangkan jiwa entrepreneur di GPM. Pemkot Ambon siap mensupport,” urai Wattimena.
Sebelumnya, Ketua Tim Pengembangan Ekonomi Klasis Kota Ambon Bodewyn Mailuhu menegaskan, ini kegiatan pertama yang pihaknya lakukan. Kedepan, akan ada lomba entrepreneur antar Jemaat dan Klasis Kota akan dibuat sebagai sentra pasar penopang Klasis lain dan Jemaat binaan, serta beragam kegiatan lain.
“Kita juga akan siapkan SDM bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) yang siap pakai. Agar SDM kita bisa bersaing di dunia digitalisasi sekarang. 110 peserta talkshow entrepreneur dari 21 Jemaat ini menjadi trigger/pemicu,” kunci Mailuhu. (Tim)