By - admin

Klasis Kota Ambon Edukasi AKB & Vaksin Covid-19 ke 21 Jemaat

Sekretaris Klasis Kota Ambon Pdt. Max Takaria
(Pembukaan Kegiatan Edukasi AKB & Vaksin Covid19)

AMBON,KlasisKota,- Klasis Kota Ambon melalui bidang pelayanan kesehatan melakukan edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan vaksinasi Covid-19 kepada perutusan 21 Jemaat di Gereja Maranatha, Selasa (19/7).

Peserta dari ke-21 Jemaat di Klasis Kota diwakili masing-masing 5 orang yakni 1 pendeta, 2 orang sub seksi kesehatan, 1 orang pengurus Pelayanan Pria (Pelpri) dan 1 pengurus pelayanan wanita (Pelwata).

Edukasi ini hadirkan Ketua Kasubid Pelayanan Kesehatan Klasis Kota Ambon dr Lita Tarumaselej, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Ambon R.J Talle dan Konsultan vaksinasi Covid-19, dr Chyntia Pentury.

Sekretaris Klasis Kota Ambon Pendeta Max Takaria saat membuka kegiatan tersebut katakan, kegiatan ini tentu merespons situasi kehidupan yang sementara dijalani dan rasakan.

Oleh sebab itu, dirinya berpesan bahwa adaptasi kebiasaan baru hendak menunjukan bahwa kehidupan dijalani saat ini belum sepenuhnya bebas dari Covid-19. “Kondisinya semakin baik, iya. Tapi belakangan ini kasusnya mulai naik lagi.

Pemerintah kota Ambon sudah keluarkan keputusan pemberlakuan PPKM level 1. Itu artinya kita aktifitas seperti biasa tapi kebiasaan baru harus kita lakukan. Kadang kita lalai juga,” ingatnya.

Oleh sebab itu, kata Sekla, salah satu tanggungjawab Gereja adalah mengedukasi Jemaat-jemaat terkait apa yang sementara terjadi ditengah kehidupan masyarakat yang terus berubah.

Diakui, sejak Covid-19 ini merebak 2020 lalu, secara kelembagaan GPM melakukan berbagai adaptasi pelayanannya. Semua kebaktian berlangsung di rumah-rumah, live streaming dan model pelayanan lain dijalani.

Namun ketika kondisi semakin baik maka secara berangsur-angsur pelayanan sudah kembali normal dalam kebiasaan baru, dengan tetap menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan. Sehingga pentingnya kegiatan ini. “Adaptasi kebiasan ini harus kita jalani dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Maka penting jadikan rumah atau tempat dimana kita beraktifitas termasuk di Gereja tiap hari harus jadi tempat aman dan nyaman,” pinta Takaria. 

Disisi lain menurut Sekla, Vaksin adalah salah satu dari sekian cara yang harus dijalani masyarakat sesuai kebijakan pemerintah. Dengan adaptasi aturan baru sekarang, yang mau bepergian dengan pesawat terbang harus vaksin booster atau dosis ketiga. “Secara teologis, GPM sejak awal memahami vaksin adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita. Vaksin adalah tindakan merawat dan membela kehidupan. Maka kami harap bapak/ibu memahami dan melakukannya ditengah, keluarga, Gereja dan masyarakat,” pungkasnya. (TMC)

Leave a Reply

Your email address will not be published.
*
*