AMBON, KKA,- Untuk memulihkan bumi dari ancaman kerusakan, Gereja Protestan Maluku (GPM) melalui Departemen Pengembangan Oikumene Semesta (POS) Komisi Lingkungan Hidup dan Klasis Kota Ambon menginisiasi aksi penanaman pohon di hutan Negeri Hatalai dan Negeri Soya Kota Ambon, Jumat (26/6).
Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella mengatakan, menanam kembali pohon-pohon disatuan alam ini bagian GPM membela dan merawat kehidupan seluruh semesta. Karena Gereja terpanggil untuk membangun keakraban dengan bumi.
Sebab itu upaya untuk memelihara dan melestarikan lingkungan adalah cara Gereja berpihak kepada bumi sebagai ibu. Maka diharapkan aksi penanaman ini akan membantu memulihkan satuan wilayah terutama sumber-sumber resapan air atau daerah tangkapan air yang baru.
“Kita tanpa sadar mengalami krisis air bersih dan sumber air tanah kita makin berkurang. Maka dihimbau agar ini menjadi gerakan seluruh jemaat GPM terutama pada wilayah dipusat perkotaan dimana seiring dengan bertumbuhnya pembangunan pemukiman dan sarana prasarana fisik lain, satuan alam kita semakin berkurang terutama sumber resapan dan daerah tangkapan air,” jelasnya.
Aksi ini sebutnya, menjadi langkah penting untuk memulihkan lagi kondisi alam yang sudah menjadi bagian program GPM yang bukan hanya dilaksanakan di Ambon tetapi diseluruh Klasis sesuai arahan PIP/RIPP GPM sampai 2025.
“Kota Ambon dalam beberapa waktu belakangan, saya mencatat selalu konseren dengan isu lingkungan dan sudah banyak sekali melakukan aktifitas serupa. Kami berharap dia menjadi kegiatan yang muncul langsung dari dalam jemaat secara mandiri,” tandas Elifas sebelum penanaman di Negeri Hatalai.
Sementara itu, Sekretaris Klasis GPM Kota Ambon Pendeta Adriana Lohy menambahkan, Klasis Kota Ambon dalam hasil keputusan sidang sesuai arahan PIP/RIPP punya kepedulian terhadap lingkungan terkait daerah resapan sumber air bersih. “di 21 Jemaat didalam problematika yang digagas tim Renstra Klasis Kota menemukan, 5-10 tahun kedepan, Klasis Kota Ambon akan mengalami kesulitan air bersih, maka lahirlah gagasan aksi penanaman pohon, bekerjasama dengan Sinode GPM yang selaras programnya,” tukas Lohy.
Ditambahkan Lohy, ada 1500 anakan pohon yang ditanam diantaranya pohon Gaharu, rambutan, durian, pala, cengkih, linggua yang berkonsentrasi pada hutan Soya dan Hatalai.
Selain Ketua Sinode GPM bersama MPH, Sekretaris Kota Ambon A.G Latuheru, pihak dinas Kehutanan, dinas pertanian, Balai Konservasi SDA, pimpinan Jemaat se-Klasis Kota Ambon serta perwakilan umat ikut ambil bagian dari aksi penanaman pohon tersebut. (**)