Perkuat Kapasitas Mengasuh, Ratusan Pengasuh Klasis Kota Ambon “Bakudapa”
AMBON,KKA,- Ratusan bahkan mungkin ribuan pengasuh dari 21 Jemaat di Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Kota Ambon terlibat dalam “Bakudapa Pengasuh” edisi III tahun 2023 selama kurang lebih tiga hari mulai 20 hingga 22 Juli 2023.
Kegiatan yang mengusung tema “Menjadi pengasuh yang Mantul; mengasuh anak dengan trampil, ulet dan lemah lembut” itu dibuka secara bersama-sama Wakil Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Henri Hetharie, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua Klasis Kota Ambon Pendeta Nick Rutumalessy dan Ketua Panitia Bakudapa Pengasuh, Michael Siahaya di Gedung Sporthall Karang Panjang Ambon, Kamis (20/7).
Pendeta Henri Hetharia berpesan, selain penting menjadi pengasuh yang trampil, keuletan dan lemah lembut, tapi harus dibarengi dengan sikap yang berkarakter, berintegritas untuk menjadi teladan bagi anak-anak baik di Sekolah Minggu maupun Tunas Pekabaran Injil (TPI).
“Kegiatan ini sangat penting karena Klasis Kota Ambon menjadi ukuran dan barometer seluruh proses pelayanan berGereja, menjadi pusat pemerintahan dan pusat pelayanan GPM di Maluku. Dimana hasilnya akan terseleksi utusan pengasuh Klasis Kota Ambon untuk mengikuti Jambore pengasuh GPM pada September 2023 di Klasis GPM Pulau-pulau Lease Jemaat Saparua Tiouw,” tandas mantan Ketua Klasis Kota Ambon itu.
Sementara Penjabat Walikota menilai, peran pengasuh sangat strategis karena menentukan baik tidaknya proses pembinaan anak dan remaja di Kota Ambon khususnya, termasuk membentuk karakter mereka agar jadi generasi yang bemanfaat bagi Gereja, daerah dan bangsa.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memberi apresiasi dan berterima kasih atas gelaran Bakudapa pengasuh Klasis Kota Ambon ini. Di tangan para pengasuh inilah, kita bisa menjamin kualitas generasi muda Gereja khususnya baik. Saya yakin dulu banyak anak SMTPI yang kini sudah jadi pejabat, TNI, Polri, pengusaha, PNS dan sebagainya, itu karena pengasuh,” terang Wattimena.
Dikatakan, banyak kegiatan Gereja yang sudah mengambil alih atau membantu pemerintah. Karena itu Pemkot selalu mensupport semua hal yang dilakukan Gereja, karena pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Salah satunya lewat Pendidikan Formal Gereja (PFG) yang jadi kekuatan menopang pendidikan formal dari SD hingga SMA yang dilakukan pemerintah.
Di tempat yang sama, Ketua Klasis menyebut, Bakudapa pengasuh ini bertujuan melakukan konsolidasi, memperkuat tekad dan semangat serta membangun lagi kesadaran untuk terus siuman melihat tugas-tugas pembinaan dan pengasuhan generasi muda Gereja sebagai panggilan, bukan karena kerja.
“Ini juga bagian dari show force kita, kekuatan generasi muda jika kita membantunya dengan benar, maka kota ini akan kuat dan Gereja ini akan kuat. Kalau itu sudah, saya yakin bangsa ini pun akan kuat. Sebab pengasuh yang jumlahnya mencapai 1.470 orang selain menjadi lokomotif dan pendorong tetapi penentu seluruh realitas hidup generasi muda Gereja di Kota Ambon,” terang Rutumalessy.
Sebelumnya, Ketua Panitia Bakudapa Pengasuh dalam laporannya katakan, sebanyak 400 peserta dari 21 Jemaat di Klasis Kota Ambon dengan usia peserta paling tua 80 tahun atau telah melayani lebih dari 30 tahun akan mengikuti beragam jenis kegiatan diantaranya penguatan spiritualitas pengasuh di Gereja Maranatha, kelas mentoring; membahas isu-isu pembelajaran sekolah minggu dan cara mengatasinya.
“Kemudian kelas coaching; minat IT (AT-AR) di Gereja Silo, alat peraga SMTPI (Indria-AK) di Gereja Bethania, kelas musik (Indria, AK dan AT) di Aula Josepkam, kelas berbagi cerita inspiratif, pameran, promosi hasil karya pengasuh berupa alat peraga SMTPI dan pangan lokal, pojok seni dan kreativitas di Baileo Oikumene, lomba rangking 1 di pelataran Maranatha dan Outbond; pelataran gereja Imanuel dan Sporthall,” pungkas Siahaya. (*)
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02gE31f3UReFFEoTFFw9afJdTBsXqVTBUJBrUoSDgAqzucAxta2Mwi7VGWETnSXd2ul&id=100014837893072&sfnsn=wiwspwa&mibextid=RUbZ1f