Kurangi Sampah, Hentikan Penumpukan Plastik, Lakukan Langkah 5R Ini
Sampah menjadi hal yang sangat lekat dengan kehidupan manusia. Banyak kegiatan manusia yang berperan menghasilkan sampah, terutama sampah plastik yang sulit diuraikan. Produksi sampah selalu terjadi, sementara pengelolaannya kerap teganjal berbagai masalah. Namun, kita dapat membantu mengurangi produksi sampah berlebihan dengan menerapkan rumus 5R, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Lalu, apa 5R itu?
Refuse
Refuse memiliki arti menolak. Dalam hal ini, berarti anjuran untuk berani mengatakan tidak pada hal-hal yang menyebabkan penumpukan sampah. Misalnya, menolak ajakan untuk membeli air mineral botolan. Penolakan itu bisa Anda lakukan dengan persiapan sebelumnya, seperti membawa air mineral menggunakan tempat minum atau tumbler pribadi. Contoh lain adalah membawa tas belanja pribadi ketika masuk ke pusat perbelanjaan. Hal ini untuk menghentikan penggunaan kantong belanja plastik, setidaknya dimulai dari diri sendiri. Biasakan untuk menggunakan barang yang tidak bersifat sekali pakai, sehingga masih bisa digunakan dalam beberapa waktu ke depan. Ini tentu akan memberikan dampak pada upaya mengurangi sampah di bumi, terlebih apabila dilakukan secara massal, hasilnya pun akan semakin signifikan. Namun memang, hal pertama ini tidak mudah untuk dilakukan, karena butuh komitmen dan kesadaran dari dalam diri untuk memulai sesuatu yang baru dan berani bersikap melawan dominasi.
Reduce
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah reduce yang berarti mengurangi atau meminimalisasi penggunaan barang-barang yang potensial menjadi sampah tak terurai. Misalnya, dengan mengubah kebiasaan langsung membuang air mineral botolan yang dibeli dan membeli dengan yang baru. Padahal, botol kemasan tersebut masih bisa diisi ulang dengan air yang baru. Cara ini relatif lebih mudah untuk dilakukan karena masih dalam taraf mengurangi, belum menolak sepenuhnya seperti halnya refuse
Reuse
Selanjutnya, adalah reuse atau penggunaan kembali dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai dengan barang-barang yang lebih tahan lama. Disadari atau tidak, jika kita menggunakan barang sekali pakai, kita mengeluarkan uang kita secara berulang untuk sesuatu yang akan selalu dibuang dan berujung menjadi sampah. Untuk itu, penggunaan barang yang tidak sekali pakai bisa menjadi solusi. Misalnya, dengan mulai tidak menggunakan sedotan plastik saat meminum suatu produk minuman dan menggantinya dengan sedotan stainless steel, jika memungkinkan. Selain bahan stainless steel, ada juga sedotan yang terbuat dari bambu, jerami, atau kertas..
Recycle
Langkah keempat adalah recycle atau daur ulang. Sampah yang sulit diurai dapat diolah kembali menjadi produk bermanfaat yang baru. Misalnya kemasan cat besar menjadi tempat penampung air, ban kendaraan besar dijadikan sebagai ayunan di halaman rumah, botol air mineral dijadikan pot tanaman, kemasan plastik makanan ringan dijadikan tas, dan sebagainya. Hal ini berarti kita bisa berpartisipasi mengurangi jumlah sampah tak terurai, namun tetap mengonsumsinya. Jadi plastik yang kita dapatkan, kita manfaatkan ulang untuk menjadi sesuatu yang baru sehingga tidak berujung menjadi sampah.
Rot
Langkah terakhir dari rumus 5R adalah rot atau pembusukan.
Strategi pembusukan dapat dilakukan pada sampah-sampah rumah tangga yang
bersifat organik, misalnya sisa-sisa makanan dan bahan dapur. Pembusukan ini
bisa dilakukan dengan menggunakan cacing jenis tertentu yang dapat mengubah
sampah-sampah tadi menjadi pupuk alami yang berkualitas tinggi.
Sumber: Kompas.com