Kader AMGPM Dakota Diajak Teladani Kepemimpinan Kristus

AMBON,KlasisKota,- Ketua Klasis Kota Ambon Pendeta Nick Rutumalessy mengajak kader Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Kota Ambon (Dakota) untuk bisa belajar dan meneladani kepemimpinan Kristus.
Ajakan itu diungkap Kekla Rutumalessy saat membawakan materi “Etika kepemimpinan Kristen” di Pendidikan Kader Jenjang Menengah (PKJM) Dakota tahun 2022 di Desa Kamarian Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu (17/9).
“Sebagai orang percaya dan lebih khusus generasi muda Gereja, kita harus tahu darimana otoritas kepemimpinan yang dimiliki karena manusia pada dirinya sendiri tidak memiliki otoritas atau kuasa yang independen tetapi bersumber dari Allah sebagai sang pencipta,” ingatnya.

Selain belajar dari kepribadian Kristus, Rutumalessy juga ajak kader AMGPM khususnya peserta PKJM Dakota untuk dapat belajar dari Alkitab yang memberi sandaran selalu orang Kristen tentang otoritas kepemimpinan itu.
Dirinya lantas mengutip beberapa ayat Alkitab yang memberi banyak contoh bagi pemuda Gereja tentang tokoh-tokoh kepemimpinan Kristen, seperti Keluaran 3:10-12 soal Musa yang dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Yosua 1:1-2, Hakim-hakim, pengangkatan Daud menjadi Raja menggantikan Saul.
“Jika menelusuri dan membaca secara teliti maka kita akan menemukan lebih banyak catatan Alkitab tentang kepemimpinan yang dapat kita jadikan sandaran dan teladan bagi kita khususnya pemuda Kristen,” pinta Rutumalessy.
Ditambahkan Rutumalessy, seorang sosok pemimpin Kristen harus bergantung kepada Roh Kudus, bertanggungjawab kepada Allah dan dapat menjadi pemimpin bukan saja untuk umatnya tetapi orang lain juga. Namun seorang pemimpin tidak akan pernah lepas dari tantangan dan kesulitan.

“Beberapa tantangan itu yakni perkembangan IT dan dunia digitalisasi, penerapan model kepemimpinan yang salah ; tidak mempedomani kepemimpinan Alkitabiah serta kegagalan untuk mengendalikan,” kuncinya.
Rutumalessy tak lupa mengapresiasi PKJM yang digelar sejak 14 hingga 17 September dengan menyasar AMGPM Kamarian sebagai locusnya, sembari berharap seluruh materi yang didapat bisa terserap dan diimplementasi dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan berbangsa. (**)